Saturday, May 18, 2013

Arsitektur Istana di indonesia


     Arsitektur istana atau kraton dari bebagai kerajaan dan penguasa di Indonesia lebih terpengaruh pada gaya yang dianut oleh penduduk setempat. Balairung atau aula istana bagaimanapun dibangun dengan versi lebih megah dan indah daripada arsitektur tradisional. Pada kraton di Jawa sebagai contohnya, berupa pendopo yang besar dengan bentuk atap joglo dengan ornament tumpang sari yang terurai tetapi berdasar pada gaya jawa pada umumnya, sementara oma sebua rumah tetua suku di Batomatuluo, Nias mempunyai ukuran yang lebih luas dari rumah-rumah adat nias lainnya. Sedang istana di Bali seperti Puri Agung di Gianyar menggunakan bentuk bale tradisional, dan Istana            Pagaruyung merupakan versi bertingkat tiga dari rumah gadang di Minangkabau.
     Mirip pada tren arsitektur lokal, dua abad terakhir bisa dilihat dari penggunaan elemen Eropa yang digabungkan dengan elemen tradisional walaupun jauh lebih modern dan mewah tingkatanya disbanding rumah-rumah lokal.
puri agung, gianyar
    Pada istana jawa atau Kraton pendopo adalah aula yang paling tinggi dan luas diantara semua bagian istana. Sebagai tempat dimana diletakkannya aturan-aturan, dimana berbagai acara dan upacara diselenggarakan, biasanya area ini dilarang untuk umum.

No comments:

Post a Comment