Arsitektur istana atau kraton dari
bebagai kerajaan dan penguasa di Indonesia lebih terpengaruh pada gaya yang
dianut oleh penduduk setempat. Balairung atau aula istana bagaimanapun dibangun
dengan versi lebih megah dan indah daripada arsitektur tradisional. Pada kraton
di Jawa sebagai contohnya, berupa pendopo yang besar dengan bentuk atap joglo
dengan ornament tumpang sari yang terurai tetapi berdasar pada gaya jawa pada
umumnya, sementara oma sebua rumah tetua suku di Batomatuluo, Nias mempunyai
ukuran yang lebih luas dari rumah-rumah adat nias lainnya. Sedang istana di
Bali seperti Puri Agung di Gianyar menggunakan bentuk bale tradisional, dan
Istana Pagaruyung merupakan versi bertingkat tiga dari rumah gadang di
Minangkabau.
Mirip pada tren arsitektur lokal,
dua abad terakhir bisa dilihat dari penggunaan elemen Eropa yang digabungkan
dengan elemen tradisional walaupun jauh lebih modern dan mewah tingkatanya
disbanding rumah-rumah lokal.
puri agung, gianyar |
Pada istana jawa atau Kraton pendopo
adalah aula yang paling tinggi dan luas diantara semua bagian istana. Sebagai
tempat dimana diletakkannya aturan-aturan, dimana berbagai acara dan upacara
diselenggarakan, biasanya area ini dilarang untuk umum.
No comments:
Post a Comment